Pelajaran Sains Terapan merupakan penerapan atau aplikasi ilmu dalam kehidupan, bisa ilmu matematika, ips, ekonomi, sains/ipa, atau ilmu lainnya. Betapa pentingnya ilmu itu diterapkan atau di amalkan dalam kehidupan. Saya ambil kisah dari sebuah situs di internet tentang pentingnya mengamalkan ilmu, sebagai berikut ceritanya :
Ada seorang cendekiawan muslim dan ahli tasawuf berkisah tentang
bagaimana cara mengamalkan ilmu agar tidak menjadi sia-sia. Kisah ini
berasal dari seorang sufi di Persia.
Alkisah seorang Arab Badawi
bermaksud menjual sekarung gandum ke pasar. Berulang kali ia mencoba
meletakkan karung itu diatas punggung unta dan berulang kali ia gagal.
Ketika hampir putus asa terkilas pada pikirannya pemecahan sederhana. Ia
mengambil satu karung lagi dan mengisinya dengan pasir. Ia merasa lega
ketika karung itu bergantung dengan seimbang, segera ia berangkat ke
pasar.
Di tengah jalan, ia bertemu dengan orang asing yang
berpakaian compang-camping. Ia diajak oleh orang asing untuk berhenti
sejenak dan bebincang-bincang. Orang Badawi itu menyadari bahwa yang
mengajaknya berbincang itu orang yang banyak pengetahuan. Tiba-tiba
orang asing itu menyaksikan dua buah karung bergantung pada punggung
unta.
“Apa yang bapak angkut itu kelihatannya sangat berat”,
orang asing itu. “Salah satu karung berisi gandum yang akan saya jual ke
pasar. Satu lagi karung yang berisi pasir untuk menyeimbangkan keduanya
pada punggung unta”, jawab orang Badawi. Sambil tertawa, orang asing
itu memberi nasehat “Mengapa tidak ambil setengah dari karung yang satu
dan memindahkan kekarung yang lain. Dengan begitu unta menanggung beban
yang ringan dan ia dapat berjalan cepat”.
Orang Badawi takjub, ia
tidak pernah berpikir seperti itu. Tetapi sejenak kemudian,
ketakjubannya berubah menjadi kebingungan. Ia berkata “Anda memang
pintar, tetapi dengan segala kepintaran ini mengapa bergelandangan
seperti ini, tidak punya pekerjaan dan bahkan tidak punya sepatu”.
Orang
asing itu menarik nafas panjang-panjang, “Jangankan sepatu, hari ini
pun saya tidak punya uang. Untuk makan malam saja, setiap hari saya
berjalan dengan kaki telanjang untuk mengemis sekerat atau dua kerat
roti”.
“Lalu apa yang anda peroleh dengan seluruh kepandaian dan kecerdikan anda itu?”, tanya si Badawi.
“Dari
semua pelajaran dan pemikiran, aku hanya memperoleh sakit kepala dan
khayalan hampa. Percayalah, semuanya itu hanya bencana bagiku, bukan
keberuntungan”, tutur si filsuf.
Orang Badawi itu berdiri
melepaskan tali unta dan bersiap-siap untuk pergi. Kepada filsuf yang
kelaparan dipinggir jalan, ia memberi nasehat “Hai, orang yang tersesat
menjauhlah dariku, karena aku kuatir kemalanganmu akan menular kepadaku.
Bawalah semua kepandaianmu itu sejauh-jauhnya dariku. Sekiranya dengan
ilmumu itu kamu ambil suatu jalan, aku akan mengambil jalan yang lain.
Sekarung gandum dan sekarung pasir boleh jadi berat, tetapi itu lebih
baik dari pada kecerdikan yang sia-sia. Anda boleh jadi pandai, tetapi
kepandaian anda hanya kutukan, saya boleh jadi bodoh, tetapi kebodohan
saya mendatangkan berkah karena walaupun saya tidak cerdik, tetapi hati
saya dipenuhi rahmatNYA dan jiwa saya berbakti kepadaNYA”.
Dari cerita di atas kita menyadari bahwa orang berilmu tapi tidak di amalkan akan miskin, sedangkan orang yang mengamalkan ilmu walaupun salah/ilmunya sedikit ia akan bisa menyelesaikan masalah. Hal inilah yang membuat kenapa orang barat maju, sedang umat Islam sekarang mundur.
Menyambung lagi tentang Sains Terapan, pelajaran yang kami ajarkan di sekolah tentang Sains terapan diantaranya membuat produk misalnya makanan, minuman atau alat/mainan sederhana. Produk ini dihitung berapa modalnya, apa alat dan bahan yang diperlukan, bagaimana cara membuatnya, berapa harga jualnya, kemana menjualnya, sehingga siswa akan mengerti tentang aplikasi matematika, ips, bahasa, sains, ekonomi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar