Jumat, 18 November 2011

Hidroponik

Hidroponik adalah cara menanam tanaman tanpa tanah. Jadi tempat menanamnya bisa dengan pasir, arang sekam, cocopeat (sabut kelapa tua), kerikil, zeolit.

Kita bisa mengetahui media hidroponik itu menyimpan airnya sedikit atau banyak dengan percobaan sederhana. Percobaannya sebagai berikut :

Keterangan :  gambar 2 wadah/tempat yang berisi media hidroponik misalnya Pasir
Gambar 1 adalah gelas penampung. Jalannya praktikum sbb : ukur air sebanyak 200 ml, lalu tuangkan ke atas media. Biarkan air keluar dari media selama 1 jam. Lalu catat air yang tert ampung di gelas penampung. Misalnya terdapat 150 ml. Berarti air yang tertahan di media sebanyak 50 ml ( dari 200 – 150 ml). Semakin banyak air yang tertampung, berari media hidroponik itu semakin cepat mengeluarkan air, sehingga dalam penyiraman media tersebut harus sering di siram.
Untuk menanam secara hidroponik, kita membutuhkan alat dan  bahan :
  1. green house /rumah kaca/rumah tanaman
  2. alat-alat pengairan yang terkendali/ sistem irigasi terkendali, tetapi bisa juga penyiraman dengan cara manual dengan gembor. Alat pengairan ini terdiri dari pompa air, tangki air, tangki air tempat pupuk, timer (pengatur waktu nyala hidup), dan selang/pipa air untuk mengalirkan pupuk.
  3. tempat tanaman, bisa polybag atau stirofoam atau pipa air yang kotak.

Seperti menanam pada tanah, kita harus memilih benih atau bibit yang baik. Benih yang baik ini akan menghasilkan tanaman dewasa yang bagus pula. Buahnya banyak atau besar-besar. Benih yang baik mempunyai ciri-ciri :
    1. bentuknya bagus, tidak keriput
    2. ukurannya besar, tidak kecil-kecil
    3. tenggelam dalam air, tenggelam dalam air abu dan paling bagus tenggelam dalam air gula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar